Apa itu Playmaker dan Fungsinya
Sepakbola adalah permainan tim yang dimainkan oleh 11 orang yang mempunyai posisi dan fungsi yang berbeda dalam menjalankan taktik dan strategi dalam suatu permainan. Sebuah tim sepakbola bisa dipastikan memiliki formasi yang digunakan untuk menghadapi tim lain. Formasi seperti 4-3-3, 4-4-2, 3-4-3, 3-5-2 adalah beberapa formasi dasar yang banyak digunakan oleh sebuah tim. Dalam setiap formasi tersebut, ada beberapa pemain yang ditugaskan khusus dalam satu pertandingan. Contoh di posisi bek, dahulu dikenal Franz Beckenbauer yang kerap ditugaskan sebagai Libero. Di posisi gelandang ada gelandang bertahan yang berfungsi menjadi pemain pertama yang merusak skema serangan lawan, contohnya: Gennaro Gattuso. Di posisi penyerang pun tidak semua diposisikan sebagai target-man, contoh : Christian Vieri dan Ruud Van Nistelrooy. Satu penyerang lain bisa di fungsikan sebagai second striker, contoh : Alessandro Del Piero dan Dennis Bergkamp. Ada pula yang ditugaskan sebagai penyerang sayap contoh : Lionel Messi (diawal karirnya) dan Arjen Robben.
Selain posisi yang sudah disebutkan diatas, terdapat satu posisi yang bisa dibilang krusial dalam mengatur tempo permainan sebuah tim. Posisi paling krusial tersebut biasa dikenal sebagai playmaker. Pemain yang dikenal piawai dalam melakoni peran ini adalah Andrea Pirlo dan Xavi Hernandez. Posisi playmaker hampir mirip dengan posisi trequartista yang juga berperan sebagai pemain kreatif. Namun perbedaannya terletak pada fungsi dalam tim, Playmaker ditugaskan mengalirkan bola dari belakang ke tengah hingga kedepan. Sementara Trequartista hanya bertugas "melayani" para penyerang dan membangun serangan.
Baik Xavi maupun Pirlo selalu memiliki tempat dalam segala formasi yang diterapkan oleh pelatih manapun di tim manapun. Ini merupakan salah satu perbedaan yang mendasar terhadap peran trequartista. Contoh mendasar adalah peran Lionel Messi yang tidak berkembang di timnas Argentina. Di Barcelona, formasi 4-3-3 dengan menempatkan 3 penyerang didepan membuat Messi lebih bisa mengeluarkan semua kemampuannya. Karena memang posisi ideal Messi adalah Penyerang sayap. Berbeda halnya dengan di Timnas, yang jarang menggunakan formasi 4-3-3. Messi kerap diposisikan sebagai playmaker dimana posisi tersebut bukan posisi alami Messi. Inilah salah satu sebab kenapa Messi kurang maksimal saat bermain untuk Argentina.
Kembali ke playmaker, posisi ini dibutuhkan pemain yang memiliki visi bermain yang baik. Pemain yang diposisikan sebagai playmaker dituntut untuk mampu mengatur tempo permainan kapan tim harus bermain cepat dan kapan harus men-delay permainan. Passing yang akurat juga sangat dibutuhkan untuk mengalirkan bola dari kaki ke kaki.
Banyak tim yang sudah merasakan dampak hadirnya seorang playmaker dalam menjalani skema permainan. AC Milan klub yang mengalami dampak positif dan negatif dari keberadaan seorang playmaker. AC Milan saat masih di bela oleh Pirlo, banyak trofi hadir memenuhi lemari mereka. 2 gelar Liga Champions dan 2 Scudetto di sumbang untuk klub asal kota mode tersebut. Saat Pirlo hengkang, entah kebetulan atau tidak, AC Milan belum meraih gelar di ajang resmi.
Begitu krusialnya peran seorang playmaker dalam suatu tim, hampir di semua tim-tim besar memiliki seorang jenderal lapangan tengah berkualitas tinggi. Real Madrid (Toni Kroos dan Modric), Barcelona (Iniesta dan Rakitic), Juventus (Marchisio), PSG (Pastore), Chelsea (Fabregas), Manchester City (Yaya Toure). Namun sayangnya, jarang pemain berposisi ini yang mendapat penghargaan Ballon D'Or.
0 komentar:
Post a Comment